Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Damai Membawa Cinta

Karena Damai itu Indah

Entahlah mengapa Tuhan mengirimkan dia sebagai laki-laki yang mungkin bisa dikatakan sekarang aku sukai. Ya aku jatuh cinta dengan dia, awal memang kita hanya sahabat tetapi ada sebuah rasa yang orang selalu bilang itu “cinta”. Ahh, dia mungkin akan tertawa jika membaca tulisanku ini. Kadang aku juga sebal saat bertengkar dengan dia, mungkin karena dia tipe laki-laki yang idealisme apa-apa kebanyakan menggunakan logika mungkin hanya 25% dia menggunakan perasaan, ya seperti cerita pertengkaran ini :
Saat liburan kuliah dia berencana mengajak aku berlibur, tapi kenyataannya malah dia pergi ke gunung bersama pacarnya, cewek mana coba yang gak marah. Lalu tiba-tiba dia mengirim sebuah pesan.
Lelakiku “aku punya sesuatu buat kamu, dicari yak :*. Love u.”
                                                            (Dia menuliskan sesuatu waktu berada di gunung)
Aku “oohh, kau mau pamer! Upload saja semua foto-fotomu dan pamerkan ke aku !
Lelakiku “kamu sudah baca tulisan yang aku tulis dikertas? Yaudah terusin saja marahnya, percuma aku minta maaf dan baikin kamu, hash !
(cowok itu gak pernah peka, padahal saat cewek marah yang dia  mau Cuma perhatian kecil saja darinya)
Aku “ selain pandai memberi harapan palsu? Pandai apalagi ya kamu? :*
Lelakiku “ selain pandai php, aku pandai nyakitin, kalo kamu? Selain nyindir sama ngambek pinter apalagi?
                                                Aku “ terusin saja, kamu terusin?
Lelakiku” aku sekarang harus gimana? Baik salah, kasar makin salah, tolong jelaskan ke aku, aku harus berbuat apa?
Aku “ sekesal-kesalnya kamu jangan ngomong seperti itulah. Setidaknya kau harus bersabar menghadapiku! Aku bukan baja yang kuat seperti bayanganmu.
Lelakiku “ kenapa aku yang harus bersabar sendiri? Kenapa bukan kita yang saling sabar? Kau tahu dirimu bukan baja yang kuat, tapi mengapa kau menantang pisau yang tajam? Apakah  aku harus benar-benar menusukmu? Lalu kamu bilang” aku tidak sekuat itu” atau “ kenapa kamu tega seperti itu?
Aku “ Dengar ! aku lebih suka menantang pisau dan membuatmu marah, itu kulakukan agar kau lebih memperhatikanku. Kau tak tahu, bagaimana rasanya diabaikan?
            Lelakiku “ oke, kalau begitu apa yang harus kulakukan untuk menebusnya? Katakan !
Aku “ aku hanya ingin kamu, dan sebaiknya kita berdamai saja.

Cukup diketahui semarah apapun kondisinya, berdamailah ! itu adalah jalan terbaik. J

Posting Komentar untuk "Damai Membawa Cinta"